Penderita gangguan kelenjar tiroid tentu tidak asing dengan hormon tiroid sintetis. Banyak juga yang bertanya, tablet hormon sintetis yang mana, merek apa yang bagus, yang manjur, yang cocok? Jawabannya relatif, tergantung kondisi masing-masing. Ada berbagai macam dan merek tablet hormon tiroid sintetis baik untuk pasien hipotiroid maupun hipertiroid.
Jika Anda tidak bisa mendapat penjelasan yang lengkap dari dokter, atau meski sudah diberi resep tapi masih banyak pertanyaan berseliweran di kepala, Anda bisa mencoba mencari informasi di Internet. Cukup banyak informasi yang bisa Anda Google untuk menambah pengetahuan dan membantu membuat keputusan tentang terapi hormor tiroid yang sedang atau akan Anda jalani.
Misalnya, artikel di WebMD dan MayoClinic ini mengulas secara ringkas tapi lengkap mengenai hipertiroid, termasuk gejala dan penanganannya. Sedangkan untuk hipotiroid, penjelasan bisa didapat di WebMD dan EndocrineWeb.
Lha, artikelnya dalam bahasa Inggris tuh. Maaf ya, saya kurang rajin untuk menerjemahkan isi artikel-artikel tersebut ke blog ini :D Tapi tak perlu khawatir, kan ada Google Translate. Hasil terjemahan Google Translate ke bahasa Indonesia cukup bisa dimengerti kok. Contohnya ini.
Di WebMD ada juga tautan ke sejumlah review konsumen tentang berbagai merek hormon tiroid sintetis untuk hipotiroid. NYT pernah menurunkan artikel tentang hormon sintetis untuk hipotiroid, cara pakai, dampak dan interaksinya dengan obat-obatan lain.
Mengenai kemungkinan efek samping tablet anti-tiroid untuk pasien hipertiroid bisa dibaca di sini. Selain itu, ada juga kumpulan informasi terkait hipertiroid dan pengobatannya serta implikasinya di sini.
Selain tersedia dalam berbagai merek, hormon tiroid buatan juga tersedia dalam bentuk synthetic (kayaknya yang paling banyak dipakai, termasuk oleh saya) dan bio-identical. Apakah yang satu lebih superior dari yang lain? Tergantung. Artikel yang membahas tentang synthetic versus bio-identical bisa lihat di sini, sedangkan penjelasan tentang Desiccated thyroid extract versus Levothyroxine di sini.
Apakah hormon buatan bermerek alias paten lebih baik dari generik? Saya pribadi pakai yang paten. Anda bisa baca tentang itu di milis tentang pengalaman pasien menggunakan produk hormon tiroid sintetis paten dan generik.
Masih banyak lagi situs atau milis di belantara Internet yang bisa dikunjungi, ditelaah dan diadopsi bagian-bagian yang cocok untuk kondisi Anda. Anda butuh bertanya atau bertukar pengalaman dengan sesama pasien tiroid di Indonesia? Ada lho kelompoknya, namanya Pita Tosca. Anggota Pita Tosca sangat aktif dan saling dukung satu sama lain melalui media WhatsApp.
Menurut saya, semakin banyak pengetahuan yang dimiliki seorang pasien mengenai apa dan bagaimana penyakit yang diderita, serta apa dan bagaimana pengobatan yang dijalani, semakin besar peluang proses pengobatan tersebut berjalan baik dan lancar.
Tentu saja kita harus dengan bijak dan rasional memilah informasi mana yang masuk akal, realistis dan dapat diterapkan. Prinsip saya dalam menyeleksi berbagai informasi terkait pengobatan, apalagi pengobatan kanker: "If it sounds too good to be true, it probably isn't"
Boleh nggak kita mendiskusikan berbagai pertanyaan yang muncul di benak terkait informasi yang didapat di Internet dengan dokter? Menurut saya sih boleh banget.
Kalau dokter Anda tidak suka atau malah menolak Anda bertanya atau mendiskusikan informasi yang didapat dari Internet, mungkin itu pertanda Anda perlu mencari dokter lain yang lebih terbuka untuk bertukar pikiran dan menghargai anda sebagai pasien, konsumen dan sesama manusia.
aku dan kanker tiroid
Bukan lapak jualan obat herbal. Bukan tempat promosi 'pengobatan' alternatif. Bukan jurnal ilmiah. Ini blog pribadi tentang kanker tiroid. Mendapat diagnosa kanker tiroid jenis papillary campuran varian follicular dan tall cell serta menjalani strumectomy dan RAI 131 pada tahun 2005. Kini hidup normal (normal untuk ukuran pasien tiroid) dengan bantuan tablet hormon tiroksin. Bila butuh informasi terkini dan tukar pendapat sesama pasien tiroid, silakan hubungi group PITA TOSCA di Facebook.
Saturday, April 11, 2015
Saturday, September 06, 2014
Zat kimia yang mengganggu kerja tiroid
Here’s the latest article on some chemicals that may react as toxins and affect thyroid function. The chemicals are perchlorates (found in fireworks, tap water), polychlorinated biphenyls (industrial chemicals), dioxins, phytoestrogens (in soy proteins), pesticides, polybrominated diphenyl ethers (found in furniture wadding foam and carpet padding), plastics materials like bisphenol A and phthalates, perfluorooctanoic acid (used to make Teflon, food wrappers), fluoride and chloride, mercury, lead, aluminium, triclosan.
Waduh, banyak banget zat kimia berbahaya utk tiroid. Kalau harus menghindari semua, lah ya repot juga.
Yg gue paling khawatir itu penelitian yg nunjukin bahwa bayi yg diberi susu formula berbasis soya punya tingkat TSH yg lebih tinggi dibanding bayi yg tak diberi susu soya. What? Anakku sejak bayi hingga usia 7 tahun selalu minum susu formula berbahan soya soalnya dia alergi susu sapi. Yaaa berdoa aja deh anakku tetap sehat.
Waduh, banyak banget zat kimia berbahaya utk tiroid. Kalau harus menghindari semua, lah ya repot juga.
Yg gue paling khawatir itu penelitian yg nunjukin bahwa bayi yg diberi susu formula berbasis soya punya tingkat TSH yg lebih tinggi dibanding bayi yg tak diberi susu soya. What? Anakku sejak bayi hingga usia 7 tahun selalu minum susu formula berbahan soya soalnya dia alergi susu sapi. Yaaa berdoa aja deh anakku tetap sehat.
Friday, September 05, 2014
September: Thyroid Cancer Awareness Month
September is Thyroid Cancer Awareness Month. Did you know that Thyca is often referred to as the "good cancer?"
Well, there is no such thing as a "good cancer". Thyca is not "the good kind of cancer to have" just because it has high survival rates. It is still a cancer that requires treatment.
Just like its cousins hypothyroid and hyperthyroid, Thyca can be quite tricky because it often does not cause any symptoms, and when it does the obvious symptoms may be easily mistaken for something totally different.
I found essential information on what and how thyroid gland works here.
Also found the following illustrations on Pinterest. One listing the common symptoms Thyca shares with hypo and hyper:
The other giving us a heads up on what to expect when dealing with Thyca:
Do a thyroid neck check. If your thyroid isn't working properly, neither are you.
Well, there is no such thing as a "good cancer". Thyca is not "the good kind of cancer to have" just because it has high survival rates. It is still a cancer that requires treatment.
Just like its cousins hypothyroid and hyperthyroid, Thyca can be quite tricky because it often does not cause any symptoms, and when it does the obvious symptoms may be easily mistaken for something totally different.
I found essential information on what and how thyroid gland works here.
Also found the following illustrations on Pinterest. One listing the common symptoms Thyca shares with hypo and hyper:
The other giving us a heads up on what to expect when dealing with Thyca:
Do a thyroid neck check. If your thyroid isn't working properly, neither are you.
Thursday, July 25, 2013
Berita kesehatan tentang tiroid
Detik.com hari ini menurunkan sebuah artikel konsultasi kesehatan mengenai gangguan tiroid. Terus terang saya sangat terkesan dengan jawaban yang disampaikan oleh dr Dito Anugoro dari Brain and Circulation Institute of Indonesia, Surya University, dalam artikel ini.
Menurut saya, ini adalah salah satu penjelasan yang detil, lengkap dan gamblang mengenai penyakit tiroid dalam bahasa Indonesia yang saya pernah temui.
Pasti banyak pasien yang terbantu dengan adanya artikel semacam ini. Salute.
Menurut saya, ini adalah salah satu penjelasan yang detil, lengkap dan gamblang mengenai penyakit tiroid dalam bahasa Indonesia yang saya pernah temui.
Pasti banyak pasien yang terbantu dengan adanya artikel semacam ini. Salute.
Monday, July 22, 2013
'Diskriminasi' terhadap pengidap kanker
Maaf sebelumnya, tapi kali ini saya sedang ingin ngedumel di blog.
Kanker tiroid selama ini dianggap banyak dokter dan ilmuwan sebagai jenis kanker yang paling sederhana, mudah diobati, dan tidak berbahaya. Ada betulnya memang -sejauh si pasien dan dokter tidak meremehkan gejala dan tidak menunda mengambil tindakan.
Tapi, yang namanya kanker ya tetap kanker! Nggak ada kanker enak, atau kanker baik!
Sesederhananya pola sebuah kanker, sebagus-bagusnya prognosis, setinggi-tingginya tingkat kesembuhah, tetep aja nggak ada enak-enaknya jadi pasien kanker. {Iya, saya mengerti, harus tetap bersyukur kondisi kita tidak separah pasien kanker tipe lain}
Nah, selain 'diremehkan', pasien kanker tipe gancil seperti tiroid -sama saja seperti pasien kanker tipe ganas dan sulit- juga mendapat 'diskriminasi' atau perlakuan 'tidak menyenangkan' sebagai konsekuensi menjadi "penderita kanker" dari pihak-pihak tertentu, khususnya perusahaan asuransi dan otoritas kesehatan/imigrasi negara asing.
Oke lah, saya bisa mengerti kenapa perusahaan asuransi hanya mau memberi perlindungan dengan cakupan yang sempit dan nilai pertanggungan yang kecil. Business is business, yeah I got it.
Saya juga bisa paham kenapa pemerintah negara asing, khususnya mereka yang memiliki sistem jaminan kesehatan dan sosial yang baik, butuh waktu ekstra luaaama untuk menimbang dan memutuskan apakah akan memberikan, atau tidak memberikan, visa tinggal jangka panjang bagi seorang thyroid cancer survivor. Taxpayers' money should not be spent on treating visitors.
Tapi, tetep saya nggak suka dengan perlakukan 'diskriminatif' seperti itu! Sekian.
Kanker tiroid selama ini dianggap banyak dokter dan ilmuwan sebagai jenis kanker yang paling sederhana, mudah diobati, dan tidak berbahaya. Ada betulnya memang -sejauh si pasien dan dokter tidak meremehkan gejala dan tidak menunda mengambil tindakan.
Tapi, yang namanya kanker ya tetap kanker! Nggak ada kanker enak, atau kanker baik!
Sesederhananya pola sebuah kanker, sebagus-bagusnya prognosis, setinggi-tingginya tingkat kesembuhah, tetep aja nggak ada enak-enaknya jadi pasien kanker. {Iya, saya mengerti, harus tetap bersyukur kondisi kita tidak separah pasien kanker tipe lain}
Nah, selain 'diremehkan', pasien kanker tipe gancil seperti tiroid -sama saja seperti pasien kanker tipe ganas dan sulit- juga mendapat 'diskriminasi' atau perlakuan 'tidak menyenangkan' sebagai konsekuensi menjadi "penderita kanker" dari pihak-pihak tertentu, khususnya perusahaan asuransi dan otoritas kesehatan/imigrasi negara asing.
Oke lah, saya bisa mengerti kenapa perusahaan asuransi hanya mau memberi perlindungan dengan cakupan yang sempit dan nilai pertanggungan yang kecil. Business is business, yeah I got it.
Saya juga bisa paham kenapa pemerintah negara asing, khususnya mereka yang memiliki sistem jaminan kesehatan dan sosial yang baik, butuh waktu ekstra luaaama untuk menimbang dan memutuskan apakah akan memberikan, atau tidak memberikan, visa tinggal jangka panjang bagi seorang thyroid cancer survivor. Taxpayers' money should not be spent on treating visitors.
Tapi, tetep saya nggak suka dengan perlakukan 'diskriminatif' seperti itu! Sekian.
Radiasi penyebab kanker tiroid?
Apa sih penyebab kanker tiroid? Pertanyaan itu dahulu saya tanyakan ke dokter saya. Pertanyaan yang sama diajukan pada saya oleh keluarga dan teman saat tahu saya didiagnosa dengan kanker tiroid.
Dokter saya, seperti kebanyakan dokter yang sama baca di internet, bilang: belum ada penelitian yang secara tegas menunjukkan suatu hal tertentu sebagai penyebab kanker tiroid. Tapi beberapa hal dicurigai berperan mencetuskan kanker tiroid, dan beberapa jenis kanker lainnya, yaitu radiasi.
Nah, masih ingat berita2 koran menyusul tragedi tsunami yang meluluhlantakkan Jepang pada Maret 2011 lalu? Tsunami saat itu tidak saja meratakan rumah dan bangunan, tetapi juga merusak reaktor nuklir di Fukushima.
Ketika berita bocornya reaktor Fukushima mencuat, banyak orang mulai mengkhawatirkan dampak radiasi terhadap kesehatan manusia, baik yang tinggal di dekat reaktor maupun yang tinggal jauh dari Jepang. Di beberapa bagian negara Amerika Serikat, misalnya, sebagian masyakarat lokal sempat menghindari mengkonsumsi produk laut dari Jepang karena khawatir produk laut tersebut sudah terpapar radiasi.
Perkembangan terbaru dari lokasi reaktor nuklir Fukushima, yang dikutip oleh SHnews.co, menunjukkan bahwa otoritas kesehatan yang memantau kesehatan para pekerja, khususnya mereka yang bertugas membersihkan sisa-sisa kebocoran reaktor, memperkirakan sekitar 10% dari hampir 2,000 pekerja reaktor tersebut dikhawatirkan akan menderita kanker tiroid akibat paparan radiasi selama membersihkan reaktor bocor itu.
Saya pribadi percaya radiasi yang terpancar dari alat2 kesehatan dapat menyumbang pada timbulnya kanker tiroid. Tapi sejauh mana dan apakah radiasi merupakan faktor tunggal, atau harus disertai dengan kondisi yang sudah ada pada seseorang, penyebab kanker tiroid? Mari kita cari tahu dengan lebih banyak membaca :D
Dokter saya, seperti kebanyakan dokter yang sama baca di internet, bilang: belum ada penelitian yang secara tegas menunjukkan suatu hal tertentu sebagai penyebab kanker tiroid. Tapi beberapa hal dicurigai berperan mencetuskan kanker tiroid, dan beberapa jenis kanker lainnya, yaitu radiasi.
Nah, masih ingat berita2 koran menyusul tragedi tsunami yang meluluhlantakkan Jepang pada Maret 2011 lalu? Tsunami saat itu tidak saja meratakan rumah dan bangunan, tetapi juga merusak reaktor nuklir di Fukushima.
Ketika berita bocornya reaktor Fukushima mencuat, banyak orang mulai mengkhawatirkan dampak radiasi terhadap kesehatan manusia, baik yang tinggal di dekat reaktor maupun yang tinggal jauh dari Jepang. Di beberapa bagian negara Amerika Serikat, misalnya, sebagian masyakarat lokal sempat menghindari mengkonsumsi produk laut dari Jepang karena khawatir produk laut tersebut sudah terpapar radiasi.
Perkembangan terbaru dari lokasi reaktor nuklir Fukushima, yang dikutip oleh SHnews.co, menunjukkan bahwa otoritas kesehatan yang memantau kesehatan para pekerja, khususnya mereka yang bertugas membersihkan sisa-sisa kebocoran reaktor, memperkirakan sekitar 10% dari hampir 2,000 pekerja reaktor tersebut dikhawatirkan akan menderita kanker tiroid akibat paparan radiasi selama membersihkan reaktor bocor itu.
Saya pribadi percaya radiasi yang terpancar dari alat2 kesehatan dapat menyumbang pada timbulnya kanker tiroid. Tapi sejauh mana dan apakah radiasi merupakan faktor tunggal, atau harus disertai dengan kondisi yang sudah ada pada seseorang, penyebab kanker tiroid? Mari kita cari tahu dengan lebih banyak membaca :D
Monday, July 23, 2012
Mencari dokter endokrin
Pasti banyak diantara kita yang pernah/sedang bertanya-tanya: Siapa ya dokter endokrin yang bagus, dan praktek dimana?
Biasanya rekomendasi dari sesama pasien lain, termasuk komentar/cerita orang yang kita temui di internet, menjadi pertimbangan pertama untuk memilih dokter. Namun, pencarian di internet kadang kurang lancar karena kita tak punya data awal, alias nama dokter yang ingin di'periksa'.
Nah, salah satu cara untuk mendapat info awal tentang nama2 dokter yang bisa kita crosscheck lebih lanjut adalah dengan mengunjungi situs PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia http://www.perkeni.org) Pada sub-menu "Pengurus", kita bisa lihat nama2 dokter pengurus asosiasi baik di tingkat pusat maupun daerah. Nah, nama2 itu bisa kita periksa lebih lanjut di internet untuk bisa tahu profil, tempat praktek dan siapa tahu ada komentar/pengalaman dari pasien.
Situs lain yang juga memuat nama2 dokter yang bisa jadi pilihan adalah situs Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM-FKUI (http://www.internafkui.or.id). Pada menu "Divisi" terdapat nama2 dokter utk berbagai bidang kedokteran, termasuk metabolik-endokrin. Bagian ini juga memberikan informasi tentang layanan kesehatan untuk klinik2 spesialis di RSCM.
Monday, April 02, 2012
Kenali pil hormon tiroid anda
Saya tahu bahwa pil synthetic thyroid hormone diproduksi oleh produsen2 yg berbeda dan dipasarkan dengan merek dagang yg beda2 pula.
Yang saya kurang ngeh adalah pil2 tersebut diserap secara berbeda oleh tubuh karena proses pembuatan yang beda satu sama lain.
Saya baru tahu bahwa seharusnya dokter mengingatkan pasien kanker tiroid untuk tidak berganti-ganti merek karena alasan di atas tadi. Dan bahwa idealnya pasien yg berganti merek pil sebaiknya menjalani tes darah tiroid selama 6-8 minggu pertama setelah pergantian merek untuk memastikan pil yang baru terserap dengan baik dan tidak mempengaruhi kadar TSH.
Untuk keterangan lebih lanjut tentang pil pengganti hormon tiroid silakan baca situs ThyCa.
Yang saya kurang ngeh adalah pil2 tersebut diserap secara berbeda oleh tubuh karena proses pembuatan yang beda satu sama lain.
Saya baru tahu bahwa seharusnya dokter mengingatkan pasien kanker tiroid untuk tidak berganti-ganti merek karena alasan di atas tadi. Dan bahwa idealnya pasien yg berganti merek pil sebaiknya menjalani tes darah tiroid selama 6-8 minggu pertama setelah pergantian merek untuk memastikan pil yang baru terserap dengan baik dan tidak mempengaruhi kadar TSH.
Untuk keterangan lebih lanjut tentang pil pengganti hormon tiroid silakan baca situs ThyCa.
Subscribe to:
Posts (Atom)