Monday, July 23, 2012

Mencari dokter endokrin


Pasti banyak diantara kita yang pernah/sedang bertanya-tanya: Siapa ya dokter endokrin yang bagus, dan praktek dimana?

Biasanya rekomendasi dari sesama pasien lain, termasuk komentar/cerita orang yang kita temui di internet, menjadi pertimbangan pertama untuk memilih dokter.  Namun, pencarian di internet kadang kurang lancar karena kita tak punya data awal, alias nama dokter yang ingin di'periksa'.

Nah, salah satu cara untuk mendapat info awal tentang nama2 dokter yang bisa kita crosscheck lebih lanjut adalah dengan mengunjungi situs PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia http://www.perkeni.org)  Pada sub-menu "Pengurus", kita bisa lihat nama2 dokter pengurus asosiasi baik di tingkat pusat maupun daerah. Nah, nama2 itu bisa kita periksa lebih lanjut di internet untuk bisa tahu profil, tempat praktek dan siapa tahu ada komentar/pengalaman dari pasien.

Situs lain yang juga memuat nama2 dokter yang bisa jadi pilihan adalah situs Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM-FKUI (http://www.internafkui.or.id). Pada menu "Divisi" terdapat nama2 dokter utk berbagai bidang kedokteran, termasuk metabolik-endokrin. Bagian ini juga memberikan informasi tentang layanan kesehatan untuk klinik2 spesialis di RSCM.









Monday, April 02, 2012

Kenali pil hormon tiroid anda

Saya tahu bahwa pil synthetic thyroid hormone diproduksi oleh produsen2 yg berbeda dan dipasarkan dengan merek dagang yg beda2 pula.

Yang saya kurang ngeh adalah pil2 tersebut diserap secara berbeda oleh tubuh karena proses pembuatan yang beda satu sama lain.

Saya baru tahu bahwa seharusnya dokter mengingatkan pasien kanker tiroid untuk tidak berganti-ganti merek karena alasan di atas tadi. Dan bahwa idealnya pasien yg berganti merek pil sebaiknya menjalani tes darah tiroid selama 6-8 minggu pertama setelah pergantian merek untuk memastikan pil yang baru terserap dengan baik dan tidak mempengaruhi kadar TSH.

Untuk keterangan lebih lanjut tentang pil pengganti hormon tiroid silakan baca situs ThyCa.

Sunday, April 01, 2012

Operasi Tiroid pada Orang Tua Lebih Berisiko

Orang tua yang yang menjalani operasi tiroid menurut penelitian terbaru, lebih berisiko mengalami sakit serius pada jantung, paru-paru, dan komplikasi yang berhubungan dengan infeksi, daripada pasien muda.

Temuan ini menantang keyakinan yang selama ini muncul bahwa operasi tiroid (thyroidectomy) adalah operasi berisiko rendah bagi pasien berusia tua.

Para peneliti menganalisa data dari 7915 pasien di Amerika Serikat yang pernah menjalani seluruh atau sebagian operasi pengangkatan kelenjar tiroid. Risiko komplikasi sesudah operasi lima kali lebih tinggi pada pasien berusia 80 tahun ke atas, dan dua kali lebih tinggi pada pasien berusia 65 hingga 79 tahun, dibanding pasien muda.

Penelitian ini muncul di edisi Mei Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.

Selengkapnya lihat BeritaSatu.com 31 Maret 2012