Thursday, November 12, 2009

Dosis pengganti hormon tiroid

Dokter menetapkan dosis Tyhrax, Euthyrox atau obat pengganti hormon tiroid lainnya sesuai dengan banyak sedikitnya kegiatan kerja dan aktifitas keseharian si pasien.

Dosis yang ditetapkan dokterku adalah satu setengah. Ketika aku ngantor setiap hari, dosis itu pas untukku.

Nah, dua bulan terakhir ini aku lebih banyak kerja dari rumah. Aku tetap memakai dosis satu setengah karena ku pikir aktifitas fisik tidak banyak berkurang.

Tetapi sebulan setelah aku kerja di rumah, aku mulai sering mengeluh kepanasan. Mudah sekali berkeringat macamnya habis berlari nonstop keliling lapangan bola atau aerobik heboh satu jam penuh, padahal aku cuma nyetir BSD-Proklamasi (ya lumayan jauh, tapi kan gerakan tubuh terbatas)atau jalan2 di pasar.

Di kamar tidur, ketika suami dan anak udah nyungsep masuk selimut, aku malah sibuk kipas2 dan memperdingin derajat si AC.

Menurut suami, mungkin aja aku keringetan gak keruan itu karena dosis obat tak cocok. Coba deh kurangi, sarannya.

Betul saudara2. Ternyata setelah aku kurangi dosis jadi 1 tablet saja, hilang tuh masalah overheating dan oversweating.

Ternyata dosis obat terlalu besar menimbulkan gejala hipertiroid: heat intolerance and excessive sweating.

Other common hypothyroidism symptoms include:
* Increased bowel movements
* Tremor (usually fine shaking)
* Nervousness or agitation
* Rapid heart rate
* Weight loss
* Fatigue
* Decreased concentration
* Irregular and scant menstrual flow (maap...lagi malas translate nih)

Sebaliknya, gejala hyperthyroidism termasuk:
* Fatigue
* Sluggishness
* Increased sensitivity to cold
* Constipation
* Pale, dry skin
* A puffy face
* Hoarse voice
* An elevated blood cholesterol level
* Unexplained weight gain
* Muscle aches, tenderness and stiffness
* Pain, stiffness or swelling in your joints
* Muscle weakness
* Heavier than normal menstrual periods
* Brittle fingernails and hair
* Depression

23 comments:

Anonymous said...

Mba..bln juni kmrn benjolan tiroid ku di biopsy dan hasil nya inconclusive mencurigakan keganasan, oleh dokter aku disarankan utk di operasi dan di lihat hasil nya jika kanker hrs diangkat semua. Tapi saya masih ragu dan takut mba ada referensi dokter kah?aku mau minta pencerahan nih ma mba tahap2 pengobatan nya gimana ya?

cst said...

Hi mbak, mungkin bisa mengunjungi Klinik Tiroid di RSPAD Gatot Subroto di Senen atau RS Pertamina di Kebayoran Baru.

Keduanya saya anggap paling lengkap karena punya unit kedokteran nuklir yang akan sangat berguna bila pasien kemudian didiagnosa kanker dan perlu menjalani radiasi iodine (RAI/ablasi) dan neck/body scan paska operasi.

Saya sendiri ketika itu berobat di RSPP ditangani oleh dokter bedah Dr Tan Mahatis (he’s such an excellent surgeon! I owe him a lot).

Bila ingin tukar cerita soal tiroid, sila tinggalkan email (bila diinginkan, reply-nya nanti akan sy unpublish).

Posting saya terakhir (8 Sept 2011) kebetulan merujuk ke artikel terbitan Thyroid Cancer Survivors’ Association tentang tahap2 penanganan kanker tiroid. Artikel ini sebetulnya untuk pasien kanker anak, tapi tahap2nya serupa dengan penanganan untuk pasien dewasa. Link ke artikel sbb: http://www.thyca.org/pediatric/treatment-pap.htm

Tetap semangat ya mbak, pun kalau kemudian harus naik meja operasi. If it is cancer, the sooner you get rid of it the better! I wish you, and your family, the best!

C

Anonymous said...

Mba....salam kenal. Saya senang ketemu sama blog ini. Kebeneran saya baru aja menjalani total tiroidektomi. Saya menjalani dua kali operasi, pertama tgl 15 Mei yg lalu untuk mengangkat kelenjar seb kiri dan tgl 31 Mei utk mengangkat yg seb kanan. Saat ini dosis tyhrax saya 2 butir thyrax perhari. Saya juga mengalami apa yg Mba rasakan yaitu selalu merasa kepanasan dan keringat berlebih. Pasca operasi kedua, suara saya terganggu (menjadi kecil dan lemah). sekarang saya sedang harap2 cemas nih menunggu hasil pemeriksaan selanjutnya yang kata dokter akan dilakukan setelah 6 minggu pasca operasi, karena akan menentukan saya perlu menjalani ablasi radioaktif atau tidak. oiya, saya juga operasi kemarin di RSPP tapi dengan dokter bedah onkologi.

cst said...

Hi, salam kenal juga. Semoga kondisi fisik sudah pulih, suara sudah kembali dan hati sudah lebih tenang...

2-3 minggu lagi akan neck & body scan ya? Semoga hasilnya bersih jadi tak perlu ablasi. Ablasi sebetulnya gak sakit, hanya saja sangat membosankan krn isolasi selama beberapa hari.

Apa pun hasilnya semoga segalanya berjalan lancar. Mampir lagi ke sini lain kali ya.

Unknown said...

Salam kenal,
Mbak, setahun yg lalu saya divonis terkena Kanker Tyroid stadium 2a ganas, dan sdh diangkat kedua tyroid saya. Oleh Onkologis saya disarankan menjalani terapi radiasi nuklir. Terus terang saya sebenarnya masih takut dgn side effect terapi ini, rencananya saya ingin jalani terapi ini di RSGS, karena punya fasikitas askes. Info dan cerita dari mbak sangat 'menguatkan' saya. Saya ingin tahu dimana mbak jalani terapi ini, brp lama tdk boleh kontak fgn org lain n brp lama discharged dari RS. Tolong infonya ya mbak. *INA*

cst said...

Hi mbak Ina, salam kenal juga.

Saya menjalani terapi radiasi nuklir (RAI-131 atau ablasi) di RS Pusat Pertamina. Waktu itu saya tinggal di kamar isolasi RS selama 5-6 hari.
Sepulang dari RS, saya diingatkan untuk menghindari berada dengan orang lain di dalam suatu ruangan tertutup (mobil atau ruangan kecil) selama 1-2 minggu pertama.

Lantas selama hampir 2 tinggal di lantai atas sendirian, hanya turun untuk makan dan mandi jika semua orang sudah masuk kamar masing2. Baju dan alat makan dicuci tersendiri. Selama itu juga 'sembunyi' dari anak.

Posting2 tentang panduan kontak fisik untuk pasien paska RAI-131 dan pengalaman saya menjalani RAI-131 dapat di lihat di arsip bulan November 2005 jika mbak Ina tertarik.

Mbak Ina, tidak perlu khawatir dan ragu menjalani terapi radiasi nuklir. Prosesnya tidak sakit dan sangat berguna untuk membunuh sebanyak mungkin sisa sel kanker. Saya doakan proses terapi berjalan lancar dan mbak Ina pulih dengan cepat sehingga bisa kembali beraktifitas dengan normal.

Salam
C

Unknown said...

Dear mbak C,
Terima kasih buat info dan encouraging words nya. Mengingat kesibukan saya sbgi peneliti, saya sangat memerlukan info spt ini dari mbak.
Jangan bosen dengan pertanyaan2 dari saya ya
Sepertinya skrg saya hypertyroid krn berat badan sy naik drastis, sering sekali berkeringat, kepanasan, susah tidur..

cst said...

Mbak Ina, sama-sama :D

Hhmm, kalau sudah diangkat kelenjar tiroidnya, mustinya yg terjadi hypo, bukannya hyper, karena pabrik tiroidnya sudah gak berfungsi lagi. Atau dosis hormon pengganti tiroidnya terlalu tinggi? Sorry, sok teu heheh.

Gak bakal bosen kok. Kalau nanti ada pertanyaan2 atau hendak sharing pengalaman ablasi, boleh juga lewat email. Tinggalkan saja alamat emailnya, nanti reply tsb akan saya unpublish biar privacy tetap terjaga.

Salam

Anonymous said...

Hi mbak salam kenal,
Ibu sy 71th, 2th lalu didiagnosa terkena cancer tyroid std 4, udh metastase ke tulang belakang. 5th lalu ibu sy pernah operasi tiroid krn ada pembesaran kelenjar tiroid tp pd wkt itu hsl PA nya tdk ada keganasan, kondisi ibu sy saat ini tdk bs jalan, duduk paling lama 1 jam dg alat bantu spt rompi. Utk ganti posisi miring atau terlentang hrs dibantu, tdk bisa sendiri.Terapi yg sdh dilakukan adl kemoterapi (zometa, utk tulangnya), radiasi yg dilakukan di RSUD Dr. Soetomo surabaya, dan jg minum euthyrox 100mg. Sebetulnya oleh dokter jg disarankan utk ablasi tp alatnya rusak hingga saat ini masih rusak. Selama 2th ini ibu sy selalu merasa kesakitan n nyeri
pd tulang2nya, pdhl sdh minum obat anti nyeri + MST (sejenis morfin) secara rutin setiap hari. Sdh 1 bln
terakhir ibu sy susah utk menelan, sehingga utk mkn
dan minum sgt terbatas. Pd pipi sebelah kirinya
membengkak. Badannya sdh semakin kurus dan lemah... Bgm lagi caranya utk mengobati ibu sy? Email sy femmy79@yahoo.com

cst said...

Hi Mbak Femmy,

Turut prihatin dengan kondisi ibunda. Terus terang tidak banyak informasi yang bisa saya share dengan mbak Femmy mengenai pengobatan untuk kanker tahap lanjut. Saran yang bisa saya berikan sudah saya sampaikan per email. Semoga ada jalan keluar untuk pengobatan yang lebih efektif untuk ibunda.

Salam
c

Anonymous said...

salam kenal..
kalau menurut info dari kedokteran yang pernah saya baca kebanyakkan kanker thyroid diderita oleh perempuan dan sedikit terjadi pada laki-laki. kebetulan suami saya terkena tumor thyroid yang menurut dokter ahli bedah termasuk ganas sehingga telah dilakukan operasi pada maret 2011 di RS St. Carolus dan diambil smua kanan dan kiri dan kurang lebih 2 bulan kemudian menjalani RAI 131 di RS Siloam MRCCC Semanggi. Mungkin ini informasi baru bahwa di RS Siloam MRCCC Semanggi sudah ada unit kedokteran nuklir. Mba..klo boleh berbagi pengalaman via japri, email saya widyaar@yahoo.com. Besok hari Rabu, 12 Februari suami akan menjalani lagi RAI 131 karena hasil test darah terakhir menunjukkan kadar thyroglobulin yang tinggi..saya lupa persisnya.
Terima kasih jika berkenan.

Chris said...

Hai, salam kenal juga.

Terima kasih banyak untuk tambahan informasinya. Sangat berguna tentunya bagi rekan2 lain yg mencari fasilitas kedokteran nuklir di Jakarta. Oh ya, sy jg sudah email ke alamat yg diberikan di atas. Mbak Wid, semoga proses RAI suami besok berjalan lancar dan beliau lekas pulih kembali.

Salam,
C

Unknown said...

Mba salam kenal..
Awal dec 2015 lalu saya didiagnosa kelenjar tiroid, januari akhir ternyata saya hamil..
Kira kira mba punya pengalaman atau teman yg sama tidak seperti saya, apakah anak nya nanti bisa keterbelakangan mental

*maaf bila ada kata yg agak kasar

cst said...

Hi Dian Putri,

Salam kenal juga. Semoga kehamilannya lancar hingga persalinan nanti ya. Saya kebetulan tidak punya pengalaman seperti itu, tapi mungkin Dian bisa bertanya ke teman-teman di support group tiroid, Pita Tosca. Mereka aktif di WhatsApp dan Facebook. Untuk Whatsapp bisa hubungi Bunga di 0414 187 095 atau 0856 4745 4294. Good luck ya.

Salam,
C

Khalida Sri Utami said...

Halo mbak salam kenal :)
Perkenalkan saya Khalida, usia saya sekarang 22 tahun. Di usia 19 tahun saya menjalani tiroidektomi total karena diagnosa tumor ganas di leher. Sekarang sudah 3 tahun saya mengkonsumsi thyrax atau euthyrox 100 mcg satu tablet per hari. Selama 3 tahun ini saya nggak pernah cek up atau kontrol seperti banyak dilakukan pasien lain. Bahkan saran dokter buat radiasi pasca operasi pun nggak saya ikutin karena orang tua ngelarang waktu itu. Sejak di operasi saya takut banget masuk ruang dokter mbak, terlebih di bagian nuklir itu lho hehehe. Alhamdulillah sampai sekarang saya sehat-sehat saja, hanya saja jadwal mens kadang teratur kadang nggak. Pertanyaan saya, apakah dosis yg saya minum mungkin kurang tepat? Apa sebaiknya saya pergi lagi ke dokter untuk memastikan? Terima kasih mbak. Semoga sehat selalu :)

Unknown said...

Kak, tukar cerita ttg penderita benjolan tiroid kah? Ke denny.yuniastanti@gmail.com makasih..

Unknown said...

Saya penderita kelenjar tiroid juga mbak dan sdh ada benjolan kurang lebih 6 thn ..saya sdh biopsi 1 thn lalu dan hasilnya tdk ganas..2 tahun yg lalu saya hamil dan melahirkan anak saya sehat2 ajah mbak..semoga anaknya mba jg sehat2 yah

kiawkiaw said...

Halo mbak salam kenal saya indri, umur 22tahun bulan kemarin saya baru selesai operasi total tyroidectomy, dokter menyarankan untuk ablasi. Yg saya ingin tanyakan apakah mbak dulu Palau bpjs atau tidak pada saat ablasi? Saya ragu mengenai biaya nya karna menurut info itu sangat mahal. Mohon jawabanya mbak. Terima kasih banyak

Anonymous said...

Hi Indri, salam kenal juga. Waktu itu saya bayar sendiri krn tahun segitu belum ada yg namanya BPJS :) Kamu bisa kontak teman2 penderita tiroid di Pita Tosca Facebook, mrk bisa share pengalaman ablasi dna treatment tiroid dgn BPJS. Semoga treatment lancar dan kamu lekas pulih ya.
Salam.

Unknown said...

hai mba,sy fitri..bulan ini sy baru saja tyroidectomi total.tapi dokter blm ngasih obat pengganti hormon ky thyrax atau apa.tapi badan saya jadi sering ksemutan dan lama kelamaan tambah parah sampai keram.dokter cuma baru ngasih tambahan kalsium saja,soalnya katanya kalsium sy rendah..saran mba gimana ya mba?

Unknown said...

Halo mbak salam kenal saya Delon,sekitar THN 2009 saya operasi kelenjar tiroid dan kena keteledoran saya lost kontrol sehingga THN 2017 muncul kembali benjolan d sblah kanan 2018 saya d operasi dan d fonis ganas saya hanya d anjurkan makan eutrax 1 butir/hari dan kontrol 6 bln sekali dan tidak mengalami pengobatan seperti radiasi nuklir,,apakah radiasi d perlukan mbak untuk penderita kanker tiroid? Mohon pencerahan

Unknown said...

Hi mba salam kenal saya Purwati umur 31 thn baru selesai operasi hipotiroid sebelah kanan dan di diagnosa tumor ganas harus diablasi.. kira2 kalau menjalani terapi ablasi berapa x ya sampai bener2 hilang sel kanker nya? Terimakasih ...

Anonymous said...

Maaf boleh bergabung nama saya Indri ..bagaimana caranya buat gabung di pitatosca ya ...setelah pengangkatan tiroid total ..saya jg kepanasan dan hasil testvlab hypertiod apakah perlu ablasi ?