Monday, July 22, 2013

'Diskriminasi' terhadap pengidap kanker

Maaf sebelumnya, tapi kali ini saya sedang ingin ngedumel di blog.

Kanker tiroid selama ini dianggap banyak dokter dan ilmuwan sebagai jenis kanker yang paling sederhana, mudah diobati, dan tidak berbahaya. Ada betulnya memang -sejauh si pasien dan dokter tidak meremehkan gejala dan tidak menunda mengambil tindakan.

Tapi, yang namanya kanker ya tetap kanker! Nggak ada kanker enak, atau kanker baik!

Sesederhananya pola sebuah kanker, sebagus-bagusnya prognosis, setinggi-tingginya tingkat kesembuhah, tetep aja nggak ada enak-enaknya jadi pasien kanker.  {Iya, saya mengerti, harus tetap bersyukur kondisi kita tidak separah pasien kanker tipe lain}

Nah, selain 'diremehkan', pasien kanker tipe gancil seperti tiroid -sama saja seperti pasien kanker tipe ganas dan sulit-  juga mendapat 'diskriminasi' atau perlakuan 'tidak menyenangkan' sebagai konsekuensi menjadi "penderita kanker" dari pihak-pihak tertentu, khususnya perusahaan asuransi dan otoritas kesehatan/imigrasi negara asing.


Oke lah, saya bisa mengerti kenapa perusahaan asuransi hanya mau memberi perlindungan dengan cakupan yang sempit dan nilai pertanggungan yang kecil. Business is business, yeah I got it.

Saya juga bisa paham kenapa pemerintah negara asing, khususnya mereka yang memiliki sistem jaminan kesehatan dan sosial yang baik, butuh waktu ekstra luaaama untuk menimbang dan memutuskan apakah akan memberikan, atau tidak memberikan, visa tinggal jangka panjang bagi seorang thyroid cancer survivor. Taxpayers' money should not be spent on treating visitors.

Tapi, tetep saya nggak suka dengan perlakukan 'diskriminatif' seperti itu! Sekian.

No comments: