Thursday, October 27, 2005

Benjolan itu ternyata kanker

Cancer, like love and tsunami, comes to you when you least expect it. It chooses its victims indiscriminately. 

If it happened to others, it can happen to me. And you, too. 

Yak, ternyata saudara-saudara, benjolan yg selama beberapa bulan terakhir bercokol di kelenjar tiroid, yang minggu lalu diangkat dokter bedahku, berisi sel2 kanker. It's stage 2 papillary thyroid carcinoma with follicular and tall cell variants, he said.

Baiklah. 

Jangan terlalu khawatir, kata dokterku. Kanker tiroid itu bisa diobati, dan kamu sudah melewati salah satu tahap penting dalam proses pengobatan dengan menjalani operasi. Langkah berikut, kita tunggu luka bekas operasi kering sempurna, baru kamu ambil tes lengkap untuk persiapan ablasi, jelasnya. 

Baiklah.

Tenang aja, kata dokterku lagi. Harapan hidup pasien kanker tiroid berapa lama, tanyaku. Saya punya banyak pasien kanker tiroid dan banyak dari mereka yang hidup sampai 20 tahun, katanya sampai tersenyum lebar dan lepas. Sudahlah, jangan takut, you'll be fine, sekarang pulihkan kondisi untuk persiapan ablasi ya, kata dia.

Ok. Baiklah. Aku lalu pulang.


So, aku tanya ke diri sendiri, gimana perasaan loe? Menurut loe?!

Seperti kebanyakan orang, gue gak pernah kebayang bakal kena kanker; entah kanker macam apa kek, atau seberapa jinak pun.

Anyway, since it already got me, I need to toughen up meself. Ya iya lah, like I have a choice.

But, good heavens! Why me?

2 comments:

reni unisa said...

Mbak. Sebelumnya makasih banget ya udah bikin blog ini. Semoga ini juga merupakan ladang amalan buat penulisnya.
Saya juga baru didiagnosa ada benjolan kista tiroid di leher. Sudah biopsi tapi tumbuh lagi. Walau hasil labnya bilang jinak.
Pertanyaan saya, dulu sebelum dioperasi apakah mbak juga udah dicek sampel benjolannya? Atau baru ketahuan kanker setelah dioperasi? Mohon infonya jika berkenan ya. Dan terima kasih banyaaaaaak sebelumnya.

cst said...

Hi Reni,
Dokter awalnya hanya suruh saya scan MRI. Setelah hasil scan didapat, beliau bilang saya, kalau mau, boleh saja menjalankan tes sampel cairan atau jaringan. Hasil scan MRI menunjukkan benjolan saya ada dua macam; padat dan berisi cairan. Menurut hasil scan, nodul yg padat tidak ganas. Dokter waktu itu hanya biopsi benjolan berisi cairan. Benjolan itu kempes sesaat setelah dikuras cairannya. Tetapi besok paginya dia sudah bengkak seperti sedia kala Lol!. Dokter tidak bisa memprediksi apakah dan kapan benjolan berisi cairan itu bisa lenyap. Maka dari itu saya memutuskan cari second opinion langsung dengan dokter bedah.
Semoga tindakan perawatan yang akan Reni jalankan berlangsung lancar dan Reni bisa segera kembali pulih.
Salam
C