Wednesday, December 07, 2005

My RAI-131 ablation experience - Tasting it

26 Nov 4pm My RAI-131 ablation experience – Tasting it
Cairan RAI-131 dikemas dalam toples dari logam yang tebalnya sekitar 3cm dan tingginya satu cm lebih tinggi dari toilet tissue roll. Beratnya? Wah! Gak ketulungan.Kayaknya cuma beda dikit dari karung beras 25kg.

Waktu pertama lihat si ‘toples baja’, gue pikir, “Mak! Banyak bener.”

Tapi, ternyata, RAI-131 nya sendiri cuma dikit kok, sekitar 4cc. Rupanya di dalam toples itu ada ceruk kecil yang pas untuk botol kaca kecil berisi RAI-131.

Botol kaca kecil itu berlabel, “Sodium Iodide 131 oral solution.” Ada catatan tanggal pembuatan, kode produksi, dosis 80 millicuries, dst. And also, “Contains sodium iodide 131 in saline something.” Oh, and of course ada lambang nuklirnya.

Kata perawat, keluhan yg paling sering dari pasien ablasi setelah minum RAI-131 adalah bengkak leher, tenggorokan serak, lidah ‘mati rasa’, dan mual. Tapi keluhan itu biasanya hilang sebelum pasien pulang.

Jam 1.45 siang aku minum RAI-131 yang dicampur dengan sekitar 100ml air. Sampai jam 4 sore, belum ada keluhan apa pun. Moga2 jangan ada ya..

No comments: